Permulaan
Generasi Pertama Manusia Tersebutlah
dalam kitab-kitab suci bahwa Adam dianggap sebagai manusia pertama dan
mengembangkan generasinya bersama Hawa dan merekalah yang menjadi
Nenek Moyang Manusia.Generasi berikutnya mulai melahirkan beberapa kelompok bangsa. Bangsa Semetik
kemudian menurunkan Bangsa Arab dan Israel yang selalu berperang. Khabarnya
perpecahan kedua bangsa ini dimulai sejak Ishak dan Ismail.
Bangsa Syam
yang kemudian dikenal sebagai ras Aryan, menurunkan Bangsa Yunani dan Roma yang
menjadi cikal bakal Eropa (Hitler merupakan tokoh ras ini yang ingin memurnikan
bangsa Aryan di samping Bangsa Braminik yang chauvinistik dan menjadi penguasa
kasta tinggi di agama Hindu), Nordik, Patan, Kaukasian, Slavia, Persia (Iran)
dan India Utara (semisal Punjabi, Kashmir dan Gujarat) berkulit putih serta
bule-bule lain sebangsanya.
Bangsa Negroid menurunkan bangsa Afrika dan beberapa bangsa berkulit hitam lainnya di dunia seperti Bangsa Dravidian (India berkulit Hitam), Papua, Samoa, Aborigin di Autralia, Asmat dan bangsa lain yang hidup di kepulauan Polinesia, Samudera Pasifik.
Bangsa Negroid menurunkan bangsa Afrika dan beberapa bangsa berkulit hitam lainnya di dunia seperti Bangsa Dravidian (India berkulit Hitam), Papua, Samoa, Aborigin di Autralia, Asmat dan bangsa lain yang hidup di kepulauan Polinesia, Samudera Pasifik.
Bangsa Tatar menurunkan Ras Mongoloid yang terdiri dari bangsa Mongol; Cina, Korea, Uzbek, Tazik, Kazakh, Kazan di Rusia, bangsa Nomad penghuni Kutub Utara dan Selatan bermata cipit, Hokkian yang menjadi Konglomerat dan Mafia di Indonesia serta Bangsa Maya, Suku Indian dan lain sebagainya yang menjadi penduduk asli benua Amerika dan yang kedua; Ras Austronesia, yang menyebar di Madagaskar, Afrika, Batak; Proto Malayan dan Neo Malayan; Melayu, Jawa dan lain-lain.
Penyebaran populasi manusia terjadi paska “Tsunami” pertama atau dikenal sebagai Banjir Bah di jaman Nabi Nuh. Di jaman ini pula ada sebuah komunitas manusia yang konon mempunyai tinggi badan 15-30 meter punah ditelan banjir karena kesombongannya. Peneliti antropologi Amerika di awal abad 20 menemukan kembali bangsa ini di pedalaman Afrika, namun lokasinya dirahasiakan oleh pihak militer yang tertarik untuk mengambil sampel komunitas ini untuk rekayasa gen tentara AS. Penelitian juga diarahkan untuk menghidupkan kembali Bangsa Dinosaurus, sejenis binatang purba, yang juga mati tenggelam karena tidak sempat dan tidak ‘muat’ dimasukkan di kapal Nabi Nuh.
73.000-30.000 SM
Penduduk nomaden mendiami sekitar
pegunungan Batak, yang meledak membentuk danau Toba, keberadaan mereka
berdasarkan penggalian sejarah.
3000-1000 SM
3000-1000 SM
Bangsa Batak yang merupakan bagian dari
Ras Proto Malayan hidup damai bermukim di perbatasan Burma/Myanmar dengan
India. Beberapa komunitas tersebut yang kemudian menjadi cikal-bakal bangsa
adalah kelompok Bangsa Karen, Toradja, Tayal, Ranau, Bontoc, Meo serta trio
Naga, Manipur, Mizoram. Tiga yang terakhir ini sekarang berwarga negara India.
Adat istiadat mereka dan aksesoris pakaian yang dimiliki sampai sekarang masih
mirp dengan pakaian Batak, misalnya pernik dan warna ulos.
Sifat dominan dari ras ini adalah kebiasaan hidup dalam splendid isolation di lembah lembah sungai dan di puncak-puncak pegunungan. Mereka sangat jarang membuat kontak bersifat permanen dengan pendatang yang berasal dari komunitas lainnya misalnya komunitas yang berada di tepi pantai, pesisir, yang saat itu banyak dipengaruhi oleh ideologi yang berbeda dengan mereka, misalnya Hinduisme (Yang disinyalir sebagai ajaran turunan dari agama Nabi Nuh AS), Zoroaster, Animisme gaya Yunani dan Romawi dan juga paham-paham baru seperti Buddha, Tao dan Shintoisme
Sifat tersebut masih membekas dan terus dipertahankan oleh orang-orang Batak hingga abad 19. Sampai saat ini, diperkirakan suku bangsa yang berasal dari ras ini masih mempertahankan kebiasaan ini, terutama Bangsa Tayal, bangsa pribumi di Taiwan, Orang-orang Bontoc dan Batak Palawan penghuni pertama daerah Filipina.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar