Tempat Tinggal atau Bonapasogit
Tipang Diyakini sebagai Bonapasogit dari Raja Sumba (yang digelari
sebagai Sumba Napaduahon) yang merupakan salah satu anak dari Ompu Tuan
Sorba Dibanua yang delapan orang itu. Setelah menikahi Boru Pandan Nauli,
yaitu putri dari Raja Lontung dari negeri Sabulan, Raja Sumba berangkat
menyisir ke arah selatan dan membuka perkampungan disalah satu tempat yang
kemudian dinamai Tipang.
Menurut Geografis Pemerintahan, Tipang terletak dalam
wilayah Kecamatan Bakti Raja (Singkatan dari Bakkara, Tipang, dan Janjiraja) Kabupaten Humbang Hasundutan dan saat ini dihuni oleh
kira-kira 450 kepala keluarga dan 1.725 jiwa. Tadinya Tipang terdiri dari tiga
desa, yaitu: Desa Tipang Dolok, Tipang Habinsaran, dan Tipang Hasundutan, tapi
saat ini hanya tinggal satu desa saja.
Berbatas
sebelah timur dengan danau Toba, sebelah selatan dengan Bakkara, sebelah barat
dengan sisi terjal bukit arah Siria-ria dan sebelah utara dengan Janjiraja,
disanalah terletak Negeri Tipang yang indah permai. Sama halnya dengan semua
tempat yang terletak dibibir danau Toba yang amat permai pemandangan alamnya,
tapi bagi sebagian orang khususnya marga Simamora dan Sihombing, Negeri Tipang
adalah tempat yang merupakan bonapasogitnya.
Sejarah Marga atau Silsilah
Silsilah marga Simamora kalau kita urut mulai paling atas
adalah sebagai berikut, Silsilah Marga
Batak mempunyai
2 orang putra, yaitu Guru Tatea Bulan dan Raja Isombaon, dari
anak yang kedua ini lahirlah tiga orang putranya. Dari ketiga putranya itu
hanya anaknya yang pertama yaitu Tuan Sorimangaraja yang tinggal di
Bonapasogit Pusuk Buhit (tempat yang diyakini sebagai asal mula suku batak).
Tuan Sorimangaraja mempunyai 3(tiga) orang istri yaitu :
- Si Boru Anting Malela (Nai
Rasaon),
putri dari Guru Tatea Bulan. Si Boru Anting Malela melahirkan putra yang
bernama Tuan Sorba Djulu (Ompu Raja Nabolon), gelar Nai Rasaon.
- Si Boru Biding Laut (Nai
Ambaton),
juga putri dari Guru Tatea Bulan. Si Boru Biding Laut melahirkan putra
yang bernama Tuan Sorba Jae (Raja Mangarerak), gelar Nai Ambaton.
- Si Boru Sanggul Baomasan (Nai
Suanon). Si
Boru Sanggul Haomasan melahirkan putra yang bernama Tuan Sorbadibanua,
gelar Nai Suanon.
Tuan
Sorbadibanua, mempunyai dua orang istri dan memperoleh 8 orang putra.
Dari istri pertama (putri Sariburaja):
- Si Bagot Ni Pohan,
- Si Paet Tua,
- Si Lahi Sabungan,
- Si Raja Oloan,
- Si Raja Huta Lima.
Dari istri kedua (Boru Sibasopaet,
putri Mojopahit) :
- SI RAJA SUMBA,
- Si Raja Sobu,
- Toga Naipospos.
Pusaka Peninggalan
Tipang adalah
nama dari seseorang yang disebut “Duhut-Duhut Simardimpos dohot Tano
Simarhilop” yang topografinya dibagi dua, yaitu Tano Birong yang ditempati
oleh Simamora dan keturunannya dan Tano Liat yang ditempati oleh Sihombing dan
keturunannya.
Tipang
adalah tempat yang banyak menyimpan sejarah atau Pusaka Peninggalan Raja Sumba
dan tempat sakti.
BATU PAUSEANG
Disuatu tempat, yakni di bagian belakang atau sebelah
selatan dari huta dari marga Hutasoit dan sebelah timur dari pusat keramaian
Tipang, terdapat tiga “Batu Pauseang” yang diterima oleh Raja Sumba dari Raja
Lontung.
Ketiga batu tersebut ukurannya kira-kira sebesar bola kaki
yang diletakkan begitu saja dan hingga saat ini tidak terawat sama sekali dan
hampir hilang ditutupi semak belukar yang rimbun.
Ketiga batu tersebut, yaitu:
- Batu Siboru Gabe : Asa gabe dihajolmaon, gabe
naniula (melambangkan kemakmuran atas sawah ladang yang dikerjakan oleh seluruh keturunannya).
- Batu Siboru Torop: Asa torop maribur huhut
sangap angka pinomparna (yang melambangkan supaya berkembang biak / beranak
pinak dan sukses seluruh keturunannya).
- Batu Siboru Sinur: Asa sinur ma pinahan (melambangkan kemakmuran atas ternak yang dikembangbiakkan oleh seluruh keturunannya)
NAMARTUA GUMINJANG
Tempat mengisyaratkan suara ogung doal. Bila berbunyi maka akan ada orang yang
Saur Matua
NAMARTUA SIDIMPUAN
Tempat mengisyaratkan suara ogung
oloan, pangoaran dan gordang bolon
NAPOSO LAHI-LAHI ULIAN MATANIARI
Suara dan tanda yang terbentang di Tipang.
BATU PARTONGGOAN
Tempat berdoa untuk menolak mara bahaya.
BARU JAGAR-JAGAR
Batu berupa patung dimana tidak boleh berdusta.
BATU MARAKTUK
Sigala-gala binaga (sebagai syarat akan terjadi peristiwa besar).
GUA JARINA
Gua yang dalam, tempat berdoa dan mensucikan diri.
BATU SADA
Tempat penyimpanan sari-saring (tulang-tulang) turun-temurun.
PUSAKA TANO HAJIRAN
Pusaka yang sangat ampuh untuk menolak bala (alogo nasohapundian, udan
nasohasaongan dohot napajolo gogo).
AIR TERJUN
Tempat bersemedi untuk pensucian diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar